Covesia.com - Direktur Utama Bank Nagari, Muhammad Irsyad menyebutkan akibat kejahatan skimming, 141 Nasabah Bank Nagari menjadi Korban. Kerugian diperkirakan mencapai Rp1,5 Milyar.
"Penggantian terhadap uang nasabah segera dilakukan sesudah verifikasi. Hari ini kita mulai lakukan penggantian," ungkap Irsyad saat konferensi pers dengan awak media di Kantor Pusat Bank Nagari pusat, Kamis (12/5/2022).
Irsyad mengatakan korban bisa melaporkan melalui kantor Bank Nagari, kantor cabang Bank Nagari, atau call center 150234. Ia menjamin penggantian akan dilakukan secara cepat dan tidak berbelit.
"Saya jamin tidak berbelit penggantiannya karena itu kewajiban bank," ujarnya.
Kemudian Irsyad juga menyebutkan korban dan nasabah tidak perlu khawatir karena ATM dan kartu tidak bermasalah.
"Nasabah tetap bisa bertransaksi di ATM mana saja tetapi yang terbaca hanya chip. Karena Magnetikstrip sudah dinonaktifkan," jelasnya.
Irsyad menjelaskan adanya laporan tanggal 5 Mei, pihak Bank Nagari langsung merapatkan. Kemudian melakukan tracking. Tidak hanya pada satu nasabah tapi semua transaksi hari itu dan hari sebelumnya dilakukan tracking.
Hasilnya, ada transaksi yang mencurigakan. Dicurigai ada penggandaan kartu nasabah. Terjadi di Bali, Surabaya.
"Kita telusuri terus, ditujukan pada perusahaan bitcoin di Indonesia. Seolah-olah membeli bitcoin. Orang Sumbar juga ada melakukan transaksi bitcoin, jadi semua kartu yang membeli bitcoin kita tracking," imbuhnya.
Tak hanya itu, Bank Nagari juga membentuk tim tanggap skimming dan menutup pembacaan di kartu magnetic stripe agar tidak bisa dibaca.
(ila)