Covesia.com - Masyarakat Muslim yang ingin berwisata di Singapura tidak perlu lagi khawatir akan kuliner halal, karena saat ini Singapore Tourism Board atau Badan Pariwisata Singapura gencar mempromosikan kawasan wisata yang ramah muslim dan sudah bersertifikat halal.
Berikut covesia.com rangkum 7 kawasan ramah bagi wisatawan muslim yakni, Kampong Gelam, Marina Bay & Esplanade, Orchard Road, Little India, Tiong Bahru, China Twon dan Sentosa.
1. Kampong Gelam
Kampong Glam merupakan warisan budaya Singapura yang masih terjaga dengan baik dan indah. Ruko-ruko di sini diampit oleh gedung-gedung pencakar langit, rumah-rumah toko berdiri anggun sebagai gambaran Singapura di masa lalu.
Di sini wisatawan juga dapat melihat masjid terbesar di Singapura yaitu Sultan Mosques berkubah emas dan Malay Heritage Centre. Tempat ini terletak tidak jauh dari Sungai Kallang dan pusat perbelanjaan besar seperti Bugis Junction, dan Bugis.
2. Marina Bay & Esplanade
Marina Bay & Esplanade merupakan sebuah kawasan pantai yang terkenal dengan ikon Merlion, yakni kepala singa dan tubuh ikan. Selain itu kawasan ini juga terkenal dengan gedung ikonik berbentuk buah durian hingga tempat pagelaran seni.
Di tempat ini sangat cocok untuk meyaksika matahari terbenam (sunset) serta pemandangan yang menakjubkan pada malam hari.
3. Orchard Road
Jika ingin melihat jalan utama satu maka datanglah ke Orchard Road, jalan ini juga populer di kalangan turis. Sepanjang jalan ini di tempat ini terdapat pusat perbelanjaan mulai dari tempat makan, kedai-kedai kecil di trotoar yang sudah bersertifat halal serta akan disunguhkan dengan hotel-hotel mewah.
Selain makanan, di sini juga ada salon muslimah yakni di Far East Plaza, untuk salah ada Masjid Al-Falah.
4. Little India
Di tempat ini, para pelancong dapat menyaksikan sebuah masjid yang juga sekaligus sebagai bukti sejarah sejarah muslim di Singapura. Masjid ini bernama Masjid Abdul Gafar yang didirikan ratusan tahun lalu dengan desain didominasi warna hijau.
5.Tiong Bahru
Di sini pelancong juga dapat merasakan sensasi menunaikan ibadah sebagai umat musmil di Singapore karena di tempat ini terdapat Masjid Jamiyah Ar-rabitah.
Selain masjid tempat ini merupakan salah satu kawasan paling trendy dan happening dengan menyajikan berbagai kafe dan toko unik yang sudah bersertifikat halal serta tempat bermain anak.
6. Chinatown
Pada kawasan ini, para pelancong dapat menyaksikan peleburan budaya China, Muslim, dan Hindu menjadi satu. Salah satunya masjid yang tertua dengan nama Jamae Mosque yang dibangun antara tahun 1830 dan 1835 oleh imigran Muslim Tamil India Selatan (Chulias).
Selain itu, di sini pelancong juga dapat menikmati makanan yang sudah bersertifikat halal dan para wisatawan muslim juga bisa mendatangi beberapa kuil yang cantik di kawasan ini.
7. Sentosa
Sentosa merupakan adalah pulau di Singapura dengan menyuguhkan berbagai hiburan dari pagi hingga larut malam dengan berbagai kalangan usia. Hanya beberapa menit dari VivoCity dan Faber Peak, dapat dicapai dengan Cable Car Sentosa Express, atau jalan kaki melalui Sentosa Boardwalk. Sentosa memiliki Universal Studios Singapore, Kidzania, SEA Aquarium, Skyline Luge.
Area Director Singapore Tourism Board Indonesia Jakarta, Mohamed Firhan Abdul Salam mengatakan, Singapura menduduki urutan paling atas sebagai destinasi negara yang ramah muslim.
"Di antara negara-negara bukan Organisasi kerja sama Islam, Singapura menduduki urutan paling atas sebagai destinasi negara yang ramah muslim. Pencapaian itu tidak main-main, karena selama lima tahun berturut-turut diberikan oleh Mastercard-CrescentRating Global Muslim Travel Index,’’ ujarnya, di Mercure Padang, Selasa (22/11/2022).
Sementara itu, Dona Yuliana Manager Singapore Tourism Board Indonesia Jakarta mengatakan, Singapore Tourism Board menargetkan kunjungan wisatawan sebanyak 500 juta orang, dari wisatawan Indonesia masih berkisar 760.000 wisatawan.
"Menjelang akhir tahun 2022 yang tinggal 39 hari akan melebihi 1 juta orang,” ujarnya,
Ia juga mengatakan, pihaknya terus melakukan roadshow kampanye ‘SingapoReImagine’ ke beberapa kota lainnya di Indonesia.
Sambungnya, untuk mengejar target tersebut, kampanye tidak hanya dilakukan media massa, namun juga dengan pertemuan dengan travel agent di kota setempat, dengan berbagai skema penawaran kerja sama. “Termasuk kerja sama promosi dalam bentuk publikasi dengan media lokal, yang biayanya bisa diklaim oleh travel agent hingga 60 persen,” imbuhnya.
(lsa)