Covesia.com - Selama Ramadan, seluruh umat Islam menjalankan ibadah puasa. Namun, ada beberapa kondisi yang membuat seseorang diperbolehkan tidak berpuasa, termasuk ibu menyusui.
Tapi, bagi ibu menyusui yang ingin berpuasa pun tidak dilarang. Hanya saja, nutrisi hariannya harus dipastikan terpenuhi agar kualitas dan kuantitas air susu ibu atau ASI tidak menurun.
RinaAgustina, dokter spesialis gizi klinik dari Universitas Indonesia (UI) mengatakan ibu menyusui pada prinsipnya makan untuk dirinya sendiri dan anak yang disusui. Jadi, dia makan untuk mempersiapkan ASI sehingga perlu ada tambahan protein dan energi. Tambahan ini tetap harus ada meskipun dia berpuasa.
“Jadi harusnya tetap dipertahankan sama, tidak mengurangi kebutuhan yang dia perlukan,” kata dia, dilansir dari Cantika.com, Selasa (5/4/22).
Selain protein dan energi, ibu menyusui juga perlu ekstra cairan untuk produksi ASI. Itu sebabnya, Rina menyarankan agar tetap makan berbagai macam sayuran dan buah-buahan yang mengandung banyak air selama berpuasa.
“Komposisi nutrisi dalam ASI akan dipengaruhi makanan sehingga kebutuhan protein, karbohidrat bertambah. Protein 30 persen, lemak 10 persen, cairan lebih banyak 10 persen, karbohidrat lebih banyak 50-60 persen. Ini yang perlu diingat, jadi makanan tinggi protein sangat dibutuhkan selama dia berpuasa dan tetap menjaga keseimbangan (nutrisi) makanannya,” tutur dia.
Jika diperlukan, ibu menyusui perlu mengonsumsi madu atau sumber gula yang sehat tapi tidak boleh terlalu banyak. Dia juga menyarankan mengurangi konsumsi makanan asin.
Selama berpuasa, ibu menyusui juga perlu beristirahat cukup.
“Selama puasa mungkin dia lemas, jadi tetap perlu istirahat cukup dan tidak boleh stres kalau ibu menyusui. Selalu positive thinking juga,” dia menambahkan.
Pariyadi Saputra
