Covesia.com - Bersedekah tidak hanya harus berupa uang, bantuan kecil namun diberikan ketika dibutuhkan itu lebih berarti dari apapun. Motto inilah agaknya yang menginspirasi Erianto, ASN di Kecamatan Lubuk Basung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Ia bersama saudara-saudaranya patungan membeli satu unit mobil mini bus dan disulap menjadi mobil jenazah gratis yang diberi nama Mobil Jenazah Gratis Inyiak Usin Amai Malah.
Saat disambangi kerumahnya Di Siguhuang Lubuk Basung, Selasa (25/1/2023), terlihat laki-laki yang akrab disapa Aciak ini tengah duduk santai dan masih menggunakan seragam dinas ASN. Sembari mempersilahakan kami duduk ia menyuguhkan beberapa minuman teh kemasan gelas ia pun mempersilahkan kami minum. "Istri sedang menjemput anak sekolah jadi gantian menjaga warung," ujarnya membuka cerita.
Kepada kami, Aciak mengaku mobil jenazah gratis ini merupakan ide salah seorang saudaranya merantau dan menetap di Riau. Sebenarnya di tanah rantau dia sendiri terbilang sukses dan mampu untuk membeli unit mobil maupun biaya operasionalnya, namun tidak dilakukan karena ingin mengajak seluruh saudaranya ikut bersedekah.
Setelah minibus di beli barulah disepakati kendaraan tersebut beroperasi di Kecamatan Lubuk Basung sekitarnya khusus untuk mengantar jenazah baik dari rumah sakit kerumah duka maupun dari rumah duka ke pemakaman.
"Nomor kontak sudah kami sediakan jadi pihak keluarga bisa langsung menghubungi kami. Biasanya kami berpesan untuk menghubungi kembali saat jenazah sudah dikhafani hal itu agar tidak menunggu lama, saat mobil datang jenazah langsung di antar," katanya menjelaskan.
Sesampai di lokasi rumah duka atau ke pemakaman lanjut Aciak, Mesin kendaraan tidak dimatikan, setelah jenazah masuk liang lahat keranda operasional langsung naik ke atas mobil dan lansung jalan. "Kita main cepat saja, bahkan saya tidak meminta izin dulu kepada pihak keluarga untuk pergi," ulasnya.
Bukan tidak tanpa tujuan, menunggu jenazah dimakamkan dulu atau meminta izin dari keluarga tentunya bisa menimbulkan persepsi yang berbeda, ia khawatir nantinya ada anggapan meminta uang minyak atau rokok.
"Disini kita beroperasi ikhlas, gratis tanpa ada biaya, bahkan kalau diberi kita tolak, namun ada juga ahliwaris yang bersikukuh karena juga ingin bersedekah minyak yang nantinya bisa digunakan untuk mengantarkan jenazah yang lain," terangnya.
Dikatakan Aciak, mobil jenazah gratis ini sudah beroperasi hampir satu tahun dan sudah mengantarkan puluhan jenazah, untuk operasional maupun perawatan kendaraan, seluruhnya hasil patungan dari ia bersama saudara-saudaranya.
"Dalam satu hari saya bisa mengantar 3 atau 4 jenazah, semuanya main cepat saja agar tidak menunggu lama," ulasnya.
Beruntungnya kegiatan amal tersebut mendapat respon positif dari Camat Lubuk Basung sehingga tidak menggangu terhadap pekerjaannya sebagai pelayan masyarakat di kantor kecamatan.
"Alhamdulillah didukung penuh Pak Camat, jadi kalau ada jenazah yang mau diantar kita minta izin dan diperbolehkan, bahkan kendaraan ini sering kita bawa ke kantor, jadi bisa bersiaga meski saat jam kerja," tutupnya.
(jhn)