Covesia.com - Sebanyak 224 pembalap sepeda event Jelajah Cycling Series (JCS) Minangkabau 2023, dilepas langsung Wakil Gubernur Sumatera Barat, Audy Joinaldy, di Rumah Dinas Gubernur Sumatera Barat, Sabtu (4/3/2023).
Lomba balap sepeda yang diselanggarakan oleh Jelajah Sport ini akan menempuh rute sejauh 112 Kilometer, dari Padang hingga ke Tanah Datar, dengan memperebutkan hadiah mencapai Rp 502 juta rupiah yang diikuti enam negara, yakni Indonesia, China, Belanda, Perancis, Latvia, Laos dan Thailand.
"Ini luar biasa, setelah beberapa waktu olahraga sepeda mati. Sekarang ada alternatif baru, yaitu Jelajah Cycling Series. Alhamdulillah series pertama ini diadakan di Sumatera Barat," ungkap Wagub Sumbar Audy Joinaldy.
Ia mengatakan, kegiatan lomba sepeda ini dimulai start di Kota Padang dengan rute menuju Istana Pagaruyung di Kabupaten Tanah Datar, Sumbar.
"Kegiatan ini dihadiri dari tujuh negara, enam dari luar dan satu dari Indonesia. Untuk Indonesia berasal dari berbagai Provinsi, bahkan ada yang datang dari Sulawesi Selatan," ujarnya.
Ia menyebutkan, para peserta sudah berdatangan sejak Rabu tanggal 8 Maret 2023.
"Ini artinya, kegiatan ini mampu menggerakkan ekonomi. Ini yang pertama di Indonesia, dan sudah sangat baik walaupun yang pertama. Tahun depan panitia komitmen akan diadakan lagi dengan rute yang berbeda," kata dia.
Audy Joinaldy menjelaskan untuk rute pada hari ini, para pesepeda akan melewati jalur Sitinjau Lauik hingga sampai ke Istana Pagaruyung.
"Kami sangat mensupport kegiatan seperti ini, karena ada juga atlet nasional yang ikut. Ini juga dalam rangka Visit Beautiful West Sumatra 2023," katanya.
Audy Joinaldy mengusulkan kepada panitia pada tahun 2024 nantinya kegiatan Jelajah Cycling Series Minangkabau melewati Jalur Kelok 44. "Sehingga ada pengalaman yang berbeda," pungkasnya.
Sebelumnya, Jannes Eudes Wawa, Direktur Jelajah Sport, menjelaskan dalam JSC Minangkabau, Jelajah Sport menggunakan teknologi pencatatan kecepatan dan waktu yang dilakukan pembalap secara cepat dan akurat yakni Transfonder.
Alat ini yang didatangkan khusus dari Jerman. Sistem teknologi ini bekerja melalui transponder yang terpasang pada setiap sepeda pembalap.
"Begitu pembalap tiba di garis finish langsung diketahui secara detail prestasi yang ditorehkan. Semua data yang terekam langsung terkoneksi secara otomatis pada komputer," kata dia.
"Hasil tersebut juga bisa langsung dipublikasikan melalui media sosial dan lain sebagainya," imbuhnya.
(don)